1 |
Kebijakan
Kesehatan Kerja |
1.1 |
Apakah ada
kebijakan tentang Kesehatan Kerja secara
tertulis yang ditandatangani
oleh Pimpinan setempat ? |
1.2 |
Apakah
kebijakan Kesehatan Kerja tersebut telah dijabarkan sesuai dengan kebutuhan
Unit/Daerah Operasi ? |
1.3 |
Apakah kebijakan
Kesehatan Kerja tersebut dipakai sebagai acuan penyusunan
tujuan dan sasaran program Kesehatan Kerja ? |
1.4 |
Apakah
program-program kerja Kesehatan Kerja tersebut disusun dengan jelas termasuk
sasaran dan tanggung jawab pelaksanaannya ? |
1.5 |
Apakah
kebijakan Kesehatan Kerja tersebut telah dimengerti, dipahami,
dikomunikasikan/ disosialisasikan kepada seluruh pekerja ? |
1.6 |
Apakah
kebijakan Kesehatan Kerja tersebut telah dimengerti, dipahami,
dikomunikasikan/ disosialisasikan kepada mitra kerja ? |
|
Apakah
kebijakan Kesehatan Kerja tersebut telah dimengerti, dipahami, dikomunikasikan/ disosialisasikan
kepada masyarakat sekitar ?
|
|
|
2 |
Peraturan Perundangan
Kesehatan Kerja |
2.1 |
Apakah
ada Peraturan Perundangan Kesehatan Kerja yang diberlakukan di Unit/Daerah
Operasi oleh Pimpinan setempat ? |
2.2 |
Apakah
Peraturan Perundangan Kesehatan Kerja tersebut digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan
Kesehatan Kerja di Unit/Daerah Operasi ? |
2.3 |
Apakah
Peraturan Perundangan tersebut sudah diketahui, dipahami, dimengerti, serta
dikomunikasikan/disosialisasikan kepada seluruh pekerja/mitra kerja dan
terdokumentasi dengan baik? |
2.4 |
Apakah
ada pelatihan pekerja tentang pehaman terhadap Peraturan Perundangan Kesehatan Kerja dan
terdokumentasi dengan baik ? |
2.5 |
Apakah
ada sistem pemantauan terhadap pemenuhan
Peraturan Perundangan yang
diberlakukan ? |
|
|
3 |
Manajemen Kesehatan Kerja |
3.1 |
Apakah
ada fungsi Kesehatan Kerja dalam organisasi perusahaan di Unit/daerah Operasi |
3.2 |
Apakah
fungsi Kesehatan Kerja tersebut tergambar dalam struktur organisasi
perusahaan Unit/Daerah Operasi ? |
3.3 |
Apakah
ada pola tata hubungan yang jelas antara fungsi Kesehatan Kerja dengan fungsi
terkait ? |
3.4 |
Apakah
sudah tersedia sarana dan prasarana yang dapat mendukung program Kesehatan Kerja ? |
3.5 |
Apakah
Unit/Daerah Operasi sudah memiliki SDM Kesehatan Kerja dengan kuantitas dan
kualitas sesuai dengan kebutuhan dan
persyaratan jabatan ? |
3.6 |
Apakah
tersedia Pedoman, TKO/Juklak, TKI
tentang aspek Kesehatan Kerja ? |
3.7 |
Apakah
ada rencana pembinaan dan pola pengembangankarir SDM Kesehatan Kerja ? |
3.8 |
Apakah
ada sistem yang memastikan bahwa penempatan pekerja telah sesuai dengan
Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman yang dimiliki ? |
3.9 |
Apakah
ada forum komunikasi/diskusi antara pekerja dan atasan, antar pekerja dan
dengan instansi di luar Perusahaan
untuk membahas permasalahan |
3.10 |
Apakah
ada sistem pencatatan dan dokumentasi yang
tertera rapi terhadap semua kegiatan Kesehatan Kerja di Unit/Daerah
Operasi ? |
3.11 |
Apakah ada
sistem pengelolaan dan
pengamanan dokumen/arsip Kesehatan Kerja? |
3.12 |
Apakah
tersedia sistem yang dapat mengantisipasi setiap perubahan yang berdampak
pada aspek Kesehatan Kerja ? |
|
|
4 |
Program Kesehatan Kerja |
4.1 |
Apakah
di Unit /Daerah Operasi sudah tersedia program Kesehatan Kerja yang sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan |
4.2 |
Apakah
program Kesehatan Kerja tersebut terpadu dengan program K3LL ? |
4.3 |
Apakah
program Kesehatan Kerja tersebut sudah mengarah pada pencapaian tujuan
Kesehatan Kerja ? |
4.4 |
Apakah
program Kesehatan Kerja tersebut sudah dijabarkan dalam bentuk rencana
anggaran ? |
4.5 |
Apakah
program Kesehatan Kerja tersebut disusun
berdasarkan prioritas program jangka pendek dan jangka panjang ? |
4.6 |
Apakah
program Kesehatan Kerja tersebut sudah mencakup program pendidikan, pelatihan
dan sertifikasi ? |
|
|
5 |
Manajemen Risiko Kesehatan Kerja |
5.1 |
Apakah
ada kegiatan untuk mengantisipasi dan menganalisa potensi bahaya Kesehatan
Kerja ? |
5.2 |
Apakah
ada upaya penilaian dan pengendalian potensi bahaya Kesehatan Kerja ? |
5.3 |
Apakah
tersedia bagan alir yang menggambarkan kegiatan Perusahaan yang terkait
dengan potensi bahaya Kesehatan Kerja? |
5.4 |
Apakah
ada daftar pekerjaan/proses kerja yang berpotensi membahayakan Kesehatan
Kerja ? |
5.5 |
Apakah
ada peta Iokasi dari sumber-sumber bahaya Kesehatan Kerja ? |
5.6 |
Apakah
ada tanda-tanda peringatan di lokasi-lokasi
kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi Kesehatan Kerja ? |
5.7 |
Apakah
tersedia alat pelindung diri (APD) di lokasi-lokasi kerja yang berbahaya bagi Kesehatan Kerja ? |
5.8 |
Apakah
tersedia prosedur operasi untuk pengendalian proses kerja yang berpotensi
menimbulkan bahaya bagi Kesehatan Kerja ? |
5.9 |
Apakah
tersedia prosedur pengelolaan barang
dan jasa (MSDS) dari pemasok atau mitra kerja yang berkaitan dengan aspek
Kesehatan Kerja ? |
5.10 |
Apakah tersedia
pedoman untuk menangani kejadian luar biasa (outbreak) ? |
|
|
6 |
Promosi Kesehatan Kerja |
6.1 |
Apakah
ada program promosi Kesehatan Kerja yang
bertujuan untuk
membudayakan Norma Hidup Sehat
dan Produktif ? |
6.2 |
Apakah
tersedia program konsultasi bagi pekerja untuk pembinaan kesehatannya ? |
6.3 |
Apakah
ada program promosi Kesehatan Kerja yang melibatkan pekerja secara kelompok
atau masal ? |
6.4 |
Apakah
ada program pendidikan dan pelatihan untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepedulian pekerja
terhadap pola |
6.5 |
Apakah
tersedia Pedoman tentang promosi Kesehatan Kerja sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan promosi Kesehatan Kerja ? |
6.6 |
Apakah
tersedia sarana yang memadai bagi pekerja untuk meningkatkan derajat
kesehatannya ? |
6.7 |
Apakah
ada sistem yang dapat membantu pekerja untuk mengetahui derajat kesehatannya
? |
|
|
7 |
Pelayanan Kesehatan Kerja |
7.1 |
Apakah tersedia
sarana pelayanan Kesehatan Kerja yang memadai ? |
7.2 |
Apakah
jumlah dan kualitas SDM di sarana
pelayanan Kesehatan Kerja sudah memadai ? |
7.3 |
Apakah ada prosedur
pelayanan Kesehatan Kerja ? |
7.4 |
Apakah ada sistem
rujukan pelayanan Kesehatan Kerja ? |
7.5 |
Apakah
ada Pedoman pelaksanaan pemeriksaan Kesehatan
Prakarya, berkala umum, berkala khusus.dan pemeriksaan kesehatan
lainnya ? |
7.6 |
Apakah
ada Pedoman penanganan bagi pekerja yang kesehatannya bermasalah ? |
7.7 |
Apakah
ada Tim Penguji Kesehatan (TPK) yang bertanggung jawab atas penentuan kesehatan pekerja terhadap pekerjaannya
dan pekerjaan terhadap kesehatan |
|
|
8 |
P3K dan Kesiagaan Tanggap Darurat |
8.1 |
Apakah
tersedia sarana P3K dan Kesiagaan Tanggap Darurat yang memadai (jumlah dan kualitas sesuai
dengan persyaratan) di
lokasi kerja ? |
8.2 |
Apakah ada
prosedur P3K dan
Kesiagaan Tanggap Darurat di lokasi kerja ? |
8.3 |
Apakah prosedur tersebut telah
disimulasikan secara berkala ? |
8.4 |
Apakah
prosedur tersebut didokumentasikan dan direvisi secara berkala dan
dimutakhirkan ? |
8.5 |
Apakah
ada sistem Kesiagaan Tanggap Darurat bidang Kesehatan Kerja yang terintegrasi
dengan sistem Kesiagaan Tanggap Darurat Unit/Daerah Operasi ? |
8.6 |
Apakah
ada sistem yang dapat mengawasi agar sarana
P3K dan Kesiagaan Tanggap
Darurat selalu dalam keadaan siap pakai ? |
8.7 |
Apakah
sarana dan peralatan P3K dan
Kesiagaan Tanggap Darurat handal dan
siap pakai ? |
8.8 |
Apakah
ada program pelatihan P3K dan Kesiagaan Tanggap Darurat bagi pekerja secara
periodik dan terdokumentasi dengan baik ? |
8.9 |
Apakah tersedia
sarana transportasi/ambulans
untuk evakuasi dan rujukan korban dalam keadan darurat ? |
8.10 |
Apakah tersedia
SDM yang mempunyai kemapuan P3K dan Kesiagaan
Tanggap Darurat dalam jumlah memadai ? |
8.11 |
Apakah
tersedia sistem dan sarana komunikasi khusus
bagi fungsi kesehatan Kerja dalam keadaan darurat ? |
8.12 |
Apakah ada catatan
pertistiwa, tindakan yang dilakukan dari keadaan darurat berikut
tindakan perbaikan yang dilakukan ? |
|
|
9 |
Penyakit Akibat Kerja |
9.1 |
Apakah
ada Pedoman diagnosa dan tatalaksana Penyakit Akibat Kerja ? |
9.2 |
Apakah
ada Pedoman tatalaksana pelaporan Penyakit Akibat Kerja ? |
9.3 |
Apakah
tersedia data lingkungan kerja (environment monitoring) yang mendukung
hubungan sebab-akibat dari timbulnya Penyakit Akibat Kerja ? |
9.4 |
Apakah
tersedia data biological monitoring yang mendukung penegakkan diagnose Penyakit Akibat Kerja ? |
9.5 |
Apakah
adasistem pengawasan pengelolaan klinis Penyakit Akibat Kerja ? |
9.6 |
Apakah
ada sistem yang mengatur pemberian kompensasasi bagi penderita Penyakit Akibat Kerja ? |
9.7 |
Apakah
tersedia data kesehatan pekerja sejak diterima bekerja sampai penegakkan
diagnose atau pemutusan hubungan kerja ? |
|
|
10 |
Sistem Informasi Kesehatan Kerja |
10.1 |
Apakah
tersedia sistem informasi Kesehatan Kerja di unit-unit kerja ? |
10.2 |
Apakah
ada sistem informasi yang saling
berkaitan pada setiap tingkatan organisasi ? |
10.3 |
Apakah
ada penanggung jawab atas sistem informasi Kesehatan Kerja ? |
10.4 |
Apakah
ada sistem pencatatan dan pelaporan setiap keadaan darurat yang terpadu dengan sistem informasi Kesehatan
Kerja ? |
10.5 |
Apakah ada laporan
kegiatan Kesehatan Kerja secara berkala ? |
10.6 |
Apakah
ada catatan tentang pemeriksaan berkala kesehatan pekerja dan penghitungan
abssenteismenya ? |
10.7 |
Apakah
sistem pencatatan dan pelaporan telah dilaksanakan sesuai prosedur/ketentuan
yang berlaku ? |
|
|
11 |
Pengkajian dan
Evaluasi Kesehatan Kerja |
11.1 |
Apakah
ada sistem pengkajian dan evaluasi kegiatan Kesehatan Kerja ? |
11.2 |
Apakah tersedia
prosedur untuk inspeksi ? |
11.3 |
Apakah
ada sistem pemeliharaan dan kalibrasi peralatan Kesehatan
Kerja sehingga peralatan siap untuk digunakan dengan hasil yang akurat
? |
11.4 |
Apakah
tersedia prosedur untuk melaksanakan audit internal (self assessment) Kesehatan Kerja ? |
11.5 |
Apakah
ada penanggung jawab atas rekomendasi
dari hasil audit dan semua tindak lanjut yang diperlukan ? |
11.6 |
Apakah
ada evaluasi dan analisa laporan kegiatan pada setiap tingkat, yang
disampaikan kepada Manajemen setempat secara berkala ? |
11.7 |
Apakah
ada umpan balik atas laporan kegiatan dari unit kerja ? |
11.8 |
Apakah
ada assessment atau audit Kesehatan Kerja yang dilakukan baik internal maupun eksternal guna
mendukung system informasi Kesehatan
Kerja |
11.9 |
Apakah ada ukuran kinerja yang memberikan gambaran
kinerja Kesehatan Kerja di unit terkait ? |
11.10 |
Apakah
ada ukuran kinerja Kesehatan Kerja yang dikomunikasikan kepada pekerja dan
fungsi terkait ? |
11.11 |
Apakah
ada prosedur tertulis untuk pemantauan, pengukuran evaluasi
UKT Kesehatan Kerja termasuk semua dampak Kesehatan
Kerja yang signifikan secara |
|
|
12 |
Hubungan dengan
Lembaga Pemerintahan dan Masyarakat |
12.1 |
Apakah
hubungan dengan masyarakat sekitar kegiatan perusahaan terjalin dan
terpelihara dengan baik ? |
12.2 |
Apakah
hubungan Perusahaan dengan Perusahaan lain, instansi/lembaga terkait terjalin
dengan baik ? |
12.3 |
Apakah
ada program yang bertujuan guna meningkatkan hubungan dengan masyarakat
sekitar ? |
12.4 |
Apakah
ada prosedur penyampaian keluhan masalah kesehatan dari masyarakat di sekitar
Perusahaan akibat dampak operasi Perusahaan ? |
12.5 |
Apakah
ada sistem yang mengatur kerja sama antara fungsi Kesehatan Kerja di
Perusahaan dengan pihak di luar Perusahaan ? |
12.6 |
Apakah
ada prosedur yang mengatur yang pemberian informasi aspek Kesehatan Kerja
yang diperlukan oleh masyarakat konsumen pemasok dan |
12.7 |
Apakah
ada koordinasi dengan fungsi Humas
dalam menjalankan fungsi kehumasan ? |
|
|
Post a Comment